Pengertian Sosial Budaya Menurut Para Ahli Pdf
Pengertian Sosial Budaya Menurut Para Ahli Pdf - https://ssurll.com/2tepfV
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.
Perubahan sosial budaya saling berkaitan satu sama lain. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial. Dalam sistem sosial ini termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku yang ada dalam masyarakat.
Secara umum, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Mengutip dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, contohnya beda, ide, gagasan, dan artefak.
Perubahan sosial budaya adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima. Perubahan ini berupa kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, dan penemuan baru dalam masyarakat.
Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[4]
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik. Sementara menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan ,serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyatakan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.[5] Sementara itu, M. Selamet Riyadi, budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang diwariskan kepada seluruh keturunannya, dan menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.[6]
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sementara itu, perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Impian Amerika Serikat adalah sebuah gagasan yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya bahwa melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik.[13] Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah \"kota di atas bukit\" (\"city upon a hill\"), \"cahaya untuk negara-negara\" (\"a light unto the nations\"),[14] yang memiliki nilai, dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan ini merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial, yaitu tekanan kerja dalam masyarakat, keefektifan komunikasi, dan perubahan lingkungan alam.[15]
Orang yang menggunakan kata \"kebudayaan\" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu, dan menjadi tolok ukur norma, dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang \"berkebudayaan\" disebut sebagai orang yang \"tidak berkebudayaan\"; bukan sebagai orang \"dari kebudayaan yang lain.\" Orang yang \"tidak berkebudayaan\" dikatakan lebih \"alam,\" dan para pengamat sering kali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi untuk menekan pemikiran \"manusia alami\".[butuh rujukan]
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan, dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan, dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan, dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak, dan \"tidak alami\" yang mengaburkan, dan menyimpangkan sifat dasar manusia.[butuh rujukan]
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam, dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap \"tidak elit\" dan \"kebudayaan elit\" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan.[butuh rujukan]
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam \"sudut pandang umum\".
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh, dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subjek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan, dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Prancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Entah disadari atau tidak disadari, perubahan sosial budaya pasti terjadi dalam sekelompok masyarakat dan selalu terjadi sepanjang masa. Ternyata proses perubahan seperti ini hal yang wajar dan sudah menjadi sifat serta hakikat manusia.
Karena perubahan sosial budaya cukup menarik, sampai-sampai ada cabang ilmu yang mempelajari ilmu ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sedikit tentang pengertian, faktor, bentuk dan contoh perubahan sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Langsung saja, berikut ulasannya.
Apa itu perubahan sosial Jika di paragraf pembuka sudah disinggung sedikit tentang perubahan sosial budaya, nah berikut ada pengertian perubahan sosial budaya menurut para ahli dibidangnya. Langsung saja, berikut ulasannya.
Hirschman mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya terjadi karena dipengaruhi oleh komunikasi, cara dan pola pikir masyarakat. Termasuk juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal bisa dipengaruhi oleh konflik, perubahan jumlah penduduk, revolusi, penemuan baru dan masih banyak lagi.
Terjadinya perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh faktor eksternal menurut Hirschman bisa disebabkan oleh faktor bencana alam, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, peperangan dan perubahan iklim sekalipun bisa berpengaruh.
Berbeda dengan pendapat Gillin, yang mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya sebagai cara hidup yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi kebudayaan material, perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena dipengaruhi oleh hasil penemuan baru.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya terjadi karena terjadi perubahan struktur dan terjadinya perubahan fungsi sosial. Ketika perubahan sosial mengalami perubahan, secara otomatis akan mempengaruhi budaya di masyarakat itu sendiri.
Jika kita sudah memahami apa itu arti perubahan sosial budaya, mungkin ada yang penasaran, faktor apa sih yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya Sebenarnya di pengertian para ahli sudah disebutkan faktor perubahan sosial, diantaranya sebagai berikut.
Seperti yang kita tahu bahwasanya Indonesia salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Nah, faktor perubahan jumlah penduduk inilah yang juga menjadi salah satu faktor perubahan sosial budaya. Pasalnya, pengaruh perubahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan struktur di masyarakat. 153554b96e